Rabu, 21 Januari 2015

EVALUASI PEMBELAJARAN


                                                 EVALUASI PEMBELAJARAN

Menurut G.Terry Page, J.B. Thomas, dan A.R. Marshall, pendidikan adalah proses pengembangan kemampuan dan perilaku manusia secara keseluruhan. Pendidikan juga dapat di artikan sebagai kegiatan yang terencana  dan terarah untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Untuk mencapai tujuan yang di harapkan maka perlu merencanakan, mengaplikasikan serta mengevaluasi program yang telah di laksanakan. Untuk mengetahui program yang di jalankan sudah sesuai atau belum dengan perencanaanya serta mengetahui tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan maka perlu di lakukan evaluasi.
Dalam dunia pendidikan kata ”evaluasi” bukanlah kata yang asing lagi di telinga kita, tidak hanya itu kita sendiri acap kali sulit membedakan antara istilah evaluasi, pengukuran dan penilaian. Perlu kita ketahui bahwa ketiga hal tersebut merupakan hal yang berbeda meskipun saling berkaitan satu sama lainnya.
Berdasarkan beberapa sumber yang telah saya baca, saya menyimpulkan bahwa evaluasi merupakan kegiatan/ proses yang sistematis dalam rangka menilai seberapa jauh keberhasilan yang telah di capai kaitannya dengan tujuan dan realitas yang ada sehingga dapat di lakukan analisis kaitannya dengan kelebihan dan kekurangan untuk kemudian dapat di jadikan revisi/ inovasi terhadap program baru yang akan di jalankan. Adapun evaluasi khususnya dalam pembelajaran sendiri merupakan bagian integral pendidikan yang dilakukan secara berkesinambungan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menguasai kompetensi-kompetensi yang telah di ajarkan sehingga dapat di ketahui apakah pembelajaran yang telah berlangsung telah mencapai tujuan yang di harapkan atau belum. Adapun  pengukuran yaitu suatu proses pemberian angka terhadap suatu obyek ukur menurut standar/ ketentuan yang telah di tetapkan, sedangkan penilaian dalam pembelajaran merupakan suatu proses pengambilan keputusan atas hasil belajar yang di dasarkan pada hasil pengukuran yang mengacu pada kriteria-kriteria yang telah di tentukan.
Dari penjelasan di atas dapat di simpulkan bahwa ketiga hal tersebut saling berkaitan dan tidak dapat di pisahkan satu sama lain karena evaluasi baru dapat di lakukan apabila telah di lakukan penilaian sementara penilaian sendiri tidak dapat di lakukan sebelum di ketahui hasil dari pengukuran.

KESIMPULAN BAGIAN 2
( TUJUAN DAN FUNGSI EVALUASI )
Tujuan evaluasi dalam buku Pengantar EVALUASI PENDIDIKAN karya Prof. Drs. Anas Sudijono di bagi menjadi dua yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Inti tujuan umum yang pertama yaitu menghimpun bahan-bahan keterangan yang akan di jadikan bukti mengenai taraf perkembangan peserta didik setelah mengikuti pembelajaran dalam jangka waktu tertentu, sedangkan inti tujuan khusus yang kedua yaitu untuk mengetaui tingkat efektivitas dari metode-metode pengajaran yang telah di pergunakan dalam proses pembelajaran selama jangka waktu tertentu. Selanjutnya terkait tujuan khusus, inti tujuan khusus yang pertama yaitu untuk merangsang kegiatan peserta didik dalam menempuh program pendidikan sedangkan inti tujuan khusus yang kedua yaitu untuk mencari dan menemukan faktor-faktor penyebab keberhasilan dan ketidak berhasilan peserta didik dalam mengikuti program pendidikan, sehingga dapat dicari dan ditemukan jalan keluar atau cara-cara perbaikannya. Sedangkan fungsi evaluasi pembelajaran meliputi:
1.      Fungsi selektif, artinya dengan diadakannya evaluasi, maka guru memiliki cara untuk menyeleksi muridnya. Seperti contoh menyeleksi siswa yang dapat naik ke kelas berikutnya.
2.      Fungsi penempatan, artinya dengan diadakannya kegiatan evaluasi, sekelompok siswa yang memiliki hasil evaluasi yang sama akan berada di kelompok yang sama dalam belajar.
3.      Fungsi diagnostik, artinya hasil evaluasi digunakan untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan siswa, kesulitan- kesulitan dan sebab-sebab adanya kelemahan dan kelebihan siswa sehingga lebih mudah dicari jalan pemecahannya.
4.      Fungsi pengukur peningkatan keberhasilan, artinya untuk mengetahui tingkat keberhasilan suatu program yang telah dilaksanakan dan sekaligus mencari dasar bagi perbaikan kurikulum dan program pendidikan.
5.      Fungsi pendorong dan motivator siswa.
6.      Berfungsi untuk menentukan tingkat penguasaan kecakapan, pengetahuan, dan sikap siswa.
7.      Berfungsi untuk menilai kualitas pengajaran dan menilai efektifitas mata pelajaran

Dari beberapa penjelasan di atas saya sendiri memperoleh kesimpulan bahwa, Tujuan daripada evaluasi secara garis besar yaitu untuk mengetahui, memahami, dan menilai program yang telah di laksanakan telah sesuai dan mencapai tujuan yang telah di tetapkan atau belum. Adapun fungi evaluasi di bagi menjadi tiga yaitu evaluasi input, evaluasi proses, dan evaluasi hasil dan ketiga jenis evaluasi juga memiliki fungsi tersendiri. Evaluasi entah itu evaluasi input, proses ataupun hasil pada dasarnya di laksanakan untuk memperbaiki serta meningkatkan kualitas/ mutu pendidikan.

KESIMPULAN BAGIAN 3
( JENIS-JENIS INSTRUMENT EVALUASI PEMBELAJARAN )
Dalam melakukan kegiatan evaluasi terdapat beberapa jenis instrument atau alat ukur yan dapat di gunakan. Berdasarkan beberapa sumber yang diperoleh tes dapat di bedakan menjadi beberapa golongan, tergantung dari segi mana/ dengan alasan apa penggolongan tes di lakukan.
A.    Tes
1.      Tes Seleksi
Tes ini sering di kenal dengan “ujian saringan” atau ujian masuk. Tes ini di laksanakan dalam rangka penerimaan peserta didik baru, dimana hasil tes di gunakan untuk memilih calon peserta didik yang tergolong paling  baik dari sekianban yak calon yang mengikuti tes.
2.      Tes Awal
Tes awal seringkali di  kenal dengan istilah pre-test. Tes jenis ini di laksanakan dengan tujuan mengetahui sejauh manakah materi atau bahan pelajaran  yang akan di ajarkan telah di kuasai oleh para peserta didik.
3.      Tes Akhir
Test ini di kenal dengan post-test. Tes akhir dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui apakah semua materi pelajaaran yang tergolng penting sudah dapat di kuasai dengan sebaik-baiknya oleh peserta didik.
4.      Tes Diagnostik
Tes ini di laksanakan untuk menentukan secra tepat, jenis kesukaran yang di hadapi oleh para peserta didik dalam suatu mata pelajaran tertentu.
5.      Tes Formatif
Tes ini merupakan tes hasil belajar yang bertujuan untuk mengetahui, sudah sejauh manakah peserta didik “telah terbentuk” ( sesuai dengan tujuan pengajaran yang telah di tentukan ) setelah mereka  mengikuti proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu. Perlu diketahui bahwa istilah “formatif” itu berasal dari kata “form” yang berarti “begitu”
6.      Tes Sumatif
Merupakan tes hasil belajar yang di laksanakan sete.ah sekumpulan satuan program pengajaran selesai di berikan, tes ini di kenal dengan “Ulangan Umum” atau “EBTA”
Evaluasi Belajar Tahap Akhir atau sekarang lebih popular dengan istilah Ujian Nasional ( UN )
B.     Non tes
Yang termasuk instrument non tes yaitu observasi, kuosioner(angket), wawancara(interview), skala bertingkat( rating scale), dan checklist.
















KESIMPULAN BAGIAN 4
( PENULISAN SOAL/ INSTRUMENT EVALUASI PEMBELAJARAN )
Penulisan soal merupakan salah satu bagian penting dalam evaluasi pembelajaran sebab hal ini akan mempengaruhi hasil daripada evaluasi itu sendiri. Dalam menuliskan soal atau instrument evaluasi pembelajaran kita juga harus memperhatikan beberapa hal, satu diantaranya yaitu kita harus merujuk pada kaidah bahasa Indonesia yang baik  dan benar selain itu kemampuan menulis soal juga menuntut kombinasi kemampuan-kemampuan khusus yang secara garis besar adalah : (a) Penguasaan akan mata pengetahuan yang akan sites, (b) kesadaran akan tata-nilai yang mendasari pendidikan, (c) Pemahaman akan karakteristik ondividu-individu yang dites. (d) Kemampuan membahasakan gagasan, (e)  Penguasaan akan tekhnik penulisan soal, dan (f) kesadaran akan kekuatan dan kelemahan dalam menulis soal. Pada dasarnya penulisan soal sendiri bukanlah hal yang rumit apabila kita betul-betul mengacu pada kisi-kisi soal yang telah di buat dan mengikuti petunjuk-petunjuk yang telah di tentukan.
Saya katakan di atas bahwa penulisan soal akan mempengaruhi evaluasi pembelajaran karena penulisan soal itu bisa di kategorikan baik apabila bersifat menyeluruh, sesuai dengan kisi-kisi soal yang ada serta  memenuhi standar-standar yang telah di tentukan. Apabila hal tersebut dilakukan maka akan mendapatkan hasil sesuai yang diharapkan yakni tercapainya tujuan secara optimal, sedangkan apabila penulisan soal di kategorikan buruk bisa di pastikan ada beberapa faktor yang mempengaruhi diantaranya adalah penulisan soal yang di jadikan sebagai instrument dalam evaluasi pembelajaran tidak secara keseluruhan sesuai yakni ada ketidaksesuaian antara materi yang diajarkan/  kisi-kisi soal yang telah dibuat dengan materi yang diujikan dalam bentuk soal. Ketika penulisan soal itu baik maka hasil evaluasi dapat dibenarkan kevalidannya karena sudah bersifat representatif sesuai kisi-kisi soal serta memenuhi standar-standar yang ditentukan sedangkan apabila penulisan soal itu buruk maka hasil evaluasi yang ada dipertanyakan kebenarannya. Buruknya hasil evaluasi sebab penulisan soal yang buruk tentu menimbulkan pertanyaan “ apakah peserta didik yang memang belum menguasai materi yang telah di ajarkan??? “ atau “ apakah pendidik yang sebenarnya tidak berkompeten dan mengindahkan aturan-aturan yang ada, materi yang diujikan tidak representatif dan menghasilkan penulisan soal yang buruk sehingga berimbas pada buruknya hasil evaluasi???
KESIMPULAN BAGIAN 5
( VALIDITAS DAN RELIABILITAS )
Tes sebagai instrument evaluasi pembelajaran agar dapat dikatakan baik maka memerlukan beberapa prasyarat yang harus dipenuhi yakni valid dan reliabel. Valid secara singkat dapat diartikan shohih/ benar/ tepat. Data evaluasi yang baik  sesuai dengan kenyataan disebut data valid, agar dapat menghasilkan data yang valid maka instrument yang digunakanpun harus valid. Dengan kata lain, instrument evaluasi dipersyaratkan valid agar hasil yang diperoleh dari kegiatan evaluasi juga valid. Reliabel bermakna “ajeg” atau “tetap” meskipun dilakukan pemotretan/pengujian berulangkali terhadap data yang ada. Dalam hal ini validitas itu penting dan reliabilitas juga perlu karena menyokong terbentuknya validitas. Sebuah tes mungkin reliabel tapi tidak valid, sebaliknya sebuah tes yang valid biasanya reliabel.
Dari berbagai sumber yang ditemukan, dapat di simpulkan pengertian validitas dan relibilitas. Validitas yaitu derajat ketepatan sejauh mana tes mengukur  apa yang ingin diukur,  Validitas juga berhubungan dengan kemampuan sejauh mana tes telah mengukur hal yang seharusnya diukur. Validitas dibedakan menjadi dua, yaitu validitas logis yang mana merupakan analisis kualitatif dan validitas empiris yang mana merupakan analisis kuantitatif.
validitas logis dibagi menjadi dua yaitu bentuk validitas isi dan validitas konstruk. Sedangkan yang tergolong validitas empiris yaitu validitas kriteria. Berikut ini adalah bentuk-bentuk validitas :
1.      Validitas isi (content validity)
Validitas isi sering di sebut juga validitas kurikulum. Suatu alat ukur dipandang valid apabila sesuai dengan isi kurikulum yang hendak di ukur. Pengujian validitas isi dapat dilakukan dengan meminta pertimbangan ahli(expert judgment). Orang yang memiliki kompetensi dalam suatu bidang dapat dimintai pendapatnya untuk menilai ketepatan isi butir soal.
2.      Validitas kriteria(criterion validity)
pengujian validitas ini dilakukan dengan membandingkan tes hasil belajar dengan kriteria tertentu diluar tes hasil belajar. Kesesuaian pengukuran di tunjukkan dari hasil korelasi yang signifikan antara skor hasil pengukuran menggunakan tes hasil belajar dengan skor hasil pengukuran menggunakan instrumen berdasarkan kriteria yang digunakan sebagai dasar pengujian validitas.  Validitas criteria dibagi menjadi dua yaitu:
a.       Validitas konkruen
Validitas ini menggunakan kriteria eksternal, dimana kriteria yang digunakan telah ada pada saat pengujian tes dilakukan. Sebuah tes dikatakan memiliki validitas konkruen apabila hasilnya sesuai dengan pengalaman
b.      Validitas  prediksi
Menunjukkan pada hubungan antara tes skor yang diperoleh peserta tes dengan keadaan yang akan terjadi di waktu yang akan datang. Sebuah tes dikatakan memiliki validitas prediksi apabila mempunyai kemampuan untuk memprediksikan apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang.
3.      Validitas konstruk(construct validity)
alat ukur dikatakan memiliki validitas konstruk apabila soal-soal yang ada mengukur setiap aspek berpikir seperti yang di uraikan dalam standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator dalam kurikulum.
        Sedangkan reliabel berhubungan dengan kemampuan alat ukur untuk melakukan pengukuran secara cermat. Alat ukur yang reliabel akan menghasilkan ukuran yang sebenarnya. Reliabilitas akan dicapai apabila mengukur obyek yang sama berulang kali dengan instrumen  yang sama dan mendapatkan keajegan hasil.

Ada banyak metode yang sebenarnya dapat digunakan untuk menguji reliabilitas. Metode yang digunakan untuk menguji reliabilitas secara garis besar dikelompokkan menjadi dua yaitu:
1.      Reliabel sebagai stabilitas eksternal.
Dinyatakan reliabel apabila beberapa hasil pengukuran menggunakan tes menunjukkan adanya stabilitas. Untuk memperoleh hasil reliabel yang merupakan stabilitas eksternal dapat menggunakan metode tes ulang dan metode paralel.
2.      Reliabel sebagai konsistensi internal




PENUTUP
Alhamdulillahirabbil ‘alamiin, demikian tugas portofolio ini telah selesai saya buat. Tentu dalam pembuatan tugas portofolio ini masih banyak kekurangan namun begitu harap maklum sebab saya sendiri baru dalam tahap belajar dan ini adalah tugas portofolio pertama saya sepanjang menempuh pendidikan. Belajar dari pengalaman, tugas ini membuat saya termotivasi untuk belajar lebih giat lagi dan belajar menyenangi hal yang sesungguhnya kurang saya sukai. SEKIAN DAN TERIMA KASIH.

















DAFTAR PUSTAKA
Supranata, sumarna, Analisis, validitas, reliabilitas dan interpretasi hasil tes, Bandung: PT Remaja rosdakarya, 2005
Suryabrata, sumadi, Pengembangan tes hasil hasil belajar,
Arikunto, Dasar-dasar  evaluasi pembelajaran, Jakarta: Bumi aksara, 2005
Slameto, Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi aksara, 2005

















TIME SCHEDHULE

NO
HARI/ TANGGAL
TEMA/ MATERI
KETERANGAN

1.

Konsep Evaluasi, Pengukuran dan Penilaian


2.

Tujuan dan Fungsi Evaluasi Pembelajaran


3.

Jenis-jenis Instrumen Evaluasi Pembelajaran


4.

Penulisan Soal/ Instrumen Evaluasi Pembelajaran


5.

Validitas dan Reliabilitas


6.

Menuliskan Kata Kerja Operasiona Ranah Kognitif, Afektif dan Psikomotorik


7.

Makalah/ Tugas Kelompok


8.

Menyusun/ mencari kisi-kisi soal untuk MI


9.

Menyusun/ mencari soal sesuai dengan kisi-kisi yang telah di susun sebelumnya

10.

Menganalisis contoh data hasil uji coba soal












Bentuk Soal Pilihan Ganda
1.      Siapakah nabi yang pertama…
a.       Adam
b.      Idris
c.       Nuh
d.      Ibrahim
2.      Berapakah jumlah nabi dan rasul yang wajib diketahui…
a.       23
b.      24
c.       25
d.      26
3.      Siapakah raja yang memetrintah ketika nabi musa as diutus…
a.       Namrud
b.      Fir’aun
c.       Firan
d.      Abrahah
4.      Di kota manakaah nabi Muhammad saw dilahirkan…
a.       Madinah
b.      Baghdad
c.       Yerusalem
d.      Makkah

5.      Berikut ini yang termasuk sifat wajib bagi rasul yaitu, kecuali
a.       Khianat
b.      Tabligh
c.       Amanah
d.      Fatonah
6.      Lawan kata dari sifat amanah yaitu…
a.       Khidib
b.      Jahl
c.       Munafik
d.      Khianat
7.      Kitab zabur adalah kitab yang diturunkan kepada nabi…
a.       Musa
b.      Daud
c.       Isa
d.      Muhammad
8.      Apakah hukum beriman  kepada kitab – kitab Allah…
a.       Haram
b.      Makruh
c.       Wajib
d.      Sunah
9.      Menghormati seseorang ketika bertemu dengan…
a.       Mengucapkan salam
b.      Mencaci maki
c.       Memalingkan wajah
d.      Mengejek
10.  Apakah hukum menjawab salam orang islam…
a.       Sunah
b.      Makruh
c.       Haram
d.      Wajib
Kunci jawaban soal 1 – 10 yaitu ( a, c, b, d, a, d, b, c, a, d )


DAFTAR PUSTAKA
Supranata, sumarna, Analisis, validitas, reliabilitas dan interpretasi hasil tes, Bandung: PT Remaja rosdakarya, 2005
Suryabrata, sumadi, Pengembangan tes hasil hasil belajar,
Arikunto, Dasar-dasar  evaluasi pembelajaran, Jakarta: Bumi aksara, 2005
Slameto, Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi aksara, 2005









Tidak ada komentar:

Posting Komentar