EVALUASI PEMBELAJARAN
Menurut
G.Terry Page, J.B. Thomas, dan A.R. Marshall, pendidikan adalah proses
pengembangan kemampuan dan perilaku manusia secara keseluruhan. Pendidikan juga
dapat di artikan sebagai kegiatan yang terencana dan terarah untuk mencapai suatu tujuan
tertentu. Untuk mencapai tujuan yang di harapkan maka perlu merencanakan,
mengaplikasikan serta mengevaluasi program yang telah di laksanakan. Untuk
mengetahui program yang di jalankan sudah sesuai atau belum dengan perencanaanya
serta mengetahui tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan maka perlu di
lakukan evaluasi.
Dalam
dunia pendidikan kata ”evaluasi” bukanlah kata yang asing lagi di telinga kita,
tidak hanya itu kita sendiri acap kali sulit membedakan antara istilah
evaluasi, pengukuran dan penilaian. Perlu kita ketahui bahwa ketiga hal
tersebut merupakan hal yang berbeda meskipun saling berkaitan satu sama
lainnya.
Berdasarkan
beberapa sumber yang telah saya baca, saya menyimpulkan bahwa evaluasi
merupakan kegiatan/ proses yang sistematis dalam rangka menilai seberapa jauh
keberhasilan yang telah di capai kaitannya dengan tujuan dan realitas yang ada
sehingga dapat di lakukan analisis kaitannya dengan kelebihan dan kekurangan
untuk kemudian dapat di jadikan revisi/ inovasi terhadap program baru yang akan
di jalankan. Adapun evaluasi khususnya dalam pembelajaran sendiri merupakan bagian
integral pendidikan yang dilakukan secara berkesinambungan untuk mengetahui
kemampuan siswa dalam menguasai kompetensi-kompetensi yang telah di ajarkan
sehingga dapat di ketahui apakah pembelajaran yang telah berlangsung telah
mencapai tujuan yang di harapkan atau belum. Adapun pengukuran yaitu suatu proses pemberian angka
terhadap suatu obyek ukur menurut standar/ ketentuan yang telah di tetapkan,
sedangkan penilaian dalam pembelajaran merupakan suatu proses pengambilan
keputusan atas hasil belajar yang di dasarkan pada hasil pengukuran yang
mengacu pada kriteria-kriteria yang telah di tentukan.
Dari
penjelasan di atas dapat di simpulkan bahwa ketiga hal tersebut saling
berkaitan dan tidak dapat di pisahkan satu sama lain karena evaluasi baru dapat
di lakukan apabila telah di lakukan penilaian sementara penilaian sendiri tidak
dapat di lakukan sebelum di ketahui hasil dari pengukuran.
KESIMPULAN
BAGIAN 2
(
TUJUAN DAN FUNGSI EVALUASI )
Tujuan
evaluasi dalam buku Pengantar EVALUASI PENDIDIKAN karya Prof. Drs. Anas
Sudijono di bagi menjadi dua yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Inti tujuan umum
yang pertama yaitu menghimpun bahan-bahan keterangan yang akan di jadikan bukti
mengenai taraf perkembangan peserta didik setelah mengikuti pembelajaran dalam
jangka waktu tertentu, sedangkan inti tujuan khusus yang kedua yaitu untuk
mengetaui tingkat efektivitas dari metode-metode pengajaran yang telah di
pergunakan dalam proses pembelajaran selama jangka waktu tertentu. Selanjutnya
terkait tujuan khusus, inti tujuan khusus yang pertama yaitu untuk merangsang
kegiatan peserta didik dalam menempuh program pendidikan sedangkan inti tujuan
khusus yang kedua yaitu untuk mencari dan menemukan faktor-faktor penyebab
keberhasilan dan ketidak berhasilan peserta didik dalam mengikuti program
pendidikan, sehingga dapat dicari dan ditemukan jalan keluar atau cara-cara
perbaikannya. Sedangkan fungsi evaluasi pembelajaran meliputi:
1. Fungsi
selektif, artinya dengan diadakannya evaluasi, maka guru memiliki cara untuk
menyeleksi muridnya. Seperti contoh menyeleksi siswa yang dapat naik ke kelas
berikutnya.
2. Fungsi
penempatan, artinya dengan diadakannya kegiatan evaluasi, sekelompok siswa yang
memiliki hasil evaluasi yang sama akan berada di kelompok yang sama dalam
belajar.
3. Fungsi
diagnostik, artinya hasil evaluasi digunakan untuk mengetahui kelebihan dan
kelemahan siswa, kesulitan- kesulitan dan sebab-sebab adanya kelemahan dan
kelebihan siswa sehingga lebih mudah dicari jalan pemecahannya.
4. Fungsi
pengukur peningkatan keberhasilan, artinya untuk mengetahui tingkat
keberhasilan suatu program yang telah dilaksanakan dan sekaligus mencari dasar
bagi perbaikan kurikulum dan program pendidikan.
5. Fungsi
pendorong dan motivator siswa.
6. Berfungsi
untuk menentukan tingkat penguasaan kecakapan, pengetahuan, dan sikap siswa.
7. Berfungsi
untuk menilai kualitas pengajaran dan menilai efektifitas mata pelajaran
Dari
beberapa penjelasan di atas saya sendiri memperoleh kesimpulan bahwa, Tujuan
daripada evaluasi secara garis besar yaitu untuk mengetahui, memahami, dan
menilai program yang telah di laksanakan telah sesuai dan mencapai tujuan yang
telah di tetapkan atau belum. Adapun fungi evaluasi di bagi menjadi tiga yaitu
evaluasi input, evaluasi proses, dan evaluasi hasil dan ketiga jenis evaluasi
juga memiliki fungsi tersendiri. Evaluasi entah itu evaluasi input, proses
ataupun hasil pada dasarnya di laksanakan untuk memperbaiki serta meningkatkan
kualitas/ mutu pendidikan.
KESIMPULAN
BAGIAN 3
(
JENIS-JENIS INSTRUMENT EVALUASI PEMBELAJARAN )
Dalam
melakukan kegiatan evaluasi terdapat beberapa jenis instrument atau alat ukur
yan dapat di gunakan. Berdasarkan beberapa sumber yang diperoleh tes dapat di
bedakan menjadi beberapa golongan, tergantung dari segi mana/ dengan alasan apa
penggolongan tes di lakukan.
A. Tes
1. Tes
Seleksi
Tes ini sering di kenal
dengan “ujian saringan” atau ujian masuk. Tes ini di laksanakan dalam rangka
penerimaan peserta didik baru, dimana hasil tes di gunakan untuk memilih calon
peserta didik yang tergolong paling baik
dari sekianban yak calon yang mengikuti tes.
2. Tes
Awal
Tes awal seringkali
di kenal dengan istilah pre-test. Tes
jenis ini di laksanakan dengan tujuan mengetahui sejauh manakah materi atau
bahan pelajaran yang akan di ajarkan
telah di kuasai oleh para peserta didik.
3. Tes
Akhir
Test ini di kenal
dengan post-test. Tes akhir dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui apakah
semua materi pelajaaran yang tergolng penting sudah dapat di kuasai dengan
sebaik-baiknya oleh peserta didik.
4. Tes
Diagnostik
Tes ini di laksanakan
untuk menentukan secra tepat, jenis kesukaran yang di hadapi oleh para peserta
didik dalam suatu mata pelajaran tertentu.
5. Tes
Formatif
Tes ini merupakan tes
hasil belajar yang bertujuan untuk mengetahui, sudah sejauh manakah peserta
didik “telah terbentuk” ( sesuai dengan tujuan pengajaran yang telah di
tentukan ) setelah mereka mengikuti
proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu. Perlu diketahui bahwa istilah
“formatif” itu berasal dari kata “form” yang berarti “begitu”
6. Tes
Sumatif
Merupakan tes hasil
belajar yang di laksanakan sete.ah sekumpulan satuan program pengajaran selesai
di berikan, tes ini di kenal dengan “Ulangan Umum” atau “EBTA”
Evaluasi Belajar Tahap
Akhir atau sekarang lebih popular dengan istilah Ujian Nasional ( UN )
B. Non
tes
Yang termasuk
instrument non tes yaitu observasi, kuosioner(angket), wawancara(interview),
skala bertingkat( rating scale), dan checklist.
KESIMPULAN
BAGIAN 4
(
PENULISAN SOAL/ INSTRUMENT EVALUASI PEMBELAJARAN )
Penulisan
soal merupakan salah satu bagian penting dalam evaluasi pembelajaran sebab hal
ini akan mempengaruhi hasil daripada evaluasi itu sendiri. Dalam menuliskan
soal atau instrument evaluasi pembelajaran kita juga harus memperhatikan
beberapa hal, satu diantaranya yaitu kita harus merujuk pada kaidah bahasa
Indonesia yang baik dan benar selain itu
kemampuan menulis soal juga menuntut kombinasi kemampuan-kemampuan khusus yang
secara garis besar adalah : (a) Penguasaan akan mata pengetahuan yang akan
sites, (b) kesadaran akan tata-nilai yang mendasari pendidikan, (c) Pemahaman
akan karakteristik ondividu-individu yang dites. (d) Kemampuan membahasakan
gagasan, (e) Penguasaan akan tekhnik
penulisan soal, dan (f) kesadaran akan kekuatan dan kelemahan dalam menulis
soal. Pada dasarnya penulisan soal sendiri bukanlah hal yang rumit apabila kita
betul-betul mengacu pada kisi-kisi soal yang telah di buat dan mengikuti
petunjuk-petunjuk yang telah di tentukan.
Saya
katakan di atas bahwa penulisan soal akan mempengaruhi evaluasi pembelajaran
karena penulisan soal itu bisa di kategorikan baik apabila bersifat menyeluruh,
sesuai dengan kisi-kisi soal yang ada serta memenuhi standar-standar yang telah di tentukan.
Apabila hal tersebut dilakukan maka akan mendapatkan hasil sesuai yang
diharapkan yakni tercapainya tujuan secara optimal, sedangkan apabila penulisan
soal di kategorikan buruk bisa di pastikan ada beberapa faktor yang
mempengaruhi diantaranya adalah penulisan soal yang di jadikan sebagai
instrument dalam evaluasi pembelajaran tidak secara keseluruhan sesuai yakni
ada ketidaksesuaian antara materi yang diajarkan/ kisi-kisi soal yang telah dibuat dengan
materi yang diujikan dalam bentuk soal. Ketika penulisan soal itu baik maka
hasil evaluasi dapat dibenarkan kevalidannya karena sudah bersifat representatif
sesuai kisi-kisi soal serta memenuhi standar-standar yang ditentukan sedangkan
apabila penulisan soal itu buruk maka hasil evaluasi yang ada dipertanyakan
kebenarannya. Buruknya hasil evaluasi sebab penulisan soal yang buruk tentu
menimbulkan pertanyaan “ apakah peserta didik yang memang belum menguasai
materi yang telah di ajarkan??? “ atau “ apakah pendidik yang sebenarnya tidak
berkompeten dan mengindahkan aturan-aturan yang ada, materi yang diujikan tidak
representatif dan menghasilkan penulisan soal yang buruk sehingga berimbas pada
buruknya hasil evaluasi???
KESIMPULAN
BAGIAN 5
(
VALIDITAS DAN RELIABILITAS )
Tes
sebagai instrument evaluasi pembelajaran agar dapat dikatakan baik maka
memerlukan beberapa prasyarat yang harus dipenuhi yakni valid dan reliabel.
Valid secara singkat dapat diartikan shohih/ benar/ tepat. Data evaluasi yang
baik sesuai dengan kenyataan disebut
data valid, agar dapat menghasilkan data yang valid maka instrument yang
digunakanpun harus valid. Dengan kata lain, instrument evaluasi dipersyaratkan
valid agar hasil yang diperoleh dari kegiatan evaluasi juga valid. Reliabel
bermakna “ajeg” atau “tetap” meskipun dilakukan pemotretan/pengujian
berulangkali terhadap data yang ada. Dalam hal ini validitas itu penting dan
reliabilitas juga perlu karena menyokong terbentuknya validitas. Sebuah tes
mungkin reliabel tapi tidak valid, sebaliknya sebuah tes yang valid biasanya
reliabel.
Dari
berbagai sumber yang ditemukan, dapat di simpulkan pengertian validitas dan relibilitas.
Validitas yaitu derajat ketepatan sejauh mana tes mengukur apa yang ingin diukur, Validitas juga berhubungan dengan kemampuan
sejauh mana tes telah mengukur hal yang seharusnya diukur. Validitas dibedakan
menjadi dua, yaitu validitas logis yang mana merupakan analisis kualitatif dan
validitas empiris yang mana merupakan analisis kuantitatif.
validitas
logis dibagi menjadi dua yaitu bentuk validitas isi dan validitas konstruk.
Sedangkan yang tergolong validitas empiris yaitu validitas kriteria. Berikut ini
adalah bentuk-bentuk validitas :
1. Validitas
isi (content validity)
Validitas isi sering di sebut juga
validitas kurikulum. Suatu alat ukur dipandang valid apabila sesuai dengan isi
kurikulum yang hendak di ukur. Pengujian validitas isi dapat dilakukan dengan
meminta pertimbangan ahli(expert judgment). Orang yang memiliki kompetensi
dalam suatu bidang dapat dimintai pendapatnya untuk menilai ketepatan isi butir
soal.
2. Validitas
kriteria(criterion validity)
pengujian validitas ini dilakukan
dengan membandingkan tes hasil belajar dengan kriteria tertentu diluar tes hasil
belajar. Kesesuaian pengukuran di tunjukkan dari hasil korelasi yang signifikan
antara skor hasil pengukuran menggunakan tes hasil belajar dengan skor hasil
pengukuran menggunakan instrumen berdasarkan kriteria yang digunakan sebagai
dasar pengujian validitas. Validitas criteria
dibagi menjadi dua yaitu:
a.
Validitas
konkruen
Validitas
ini menggunakan kriteria eksternal, dimana kriteria yang digunakan telah ada
pada saat pengujian tes dilakukan. Sebuah tes dikatakan memiliki validitas
konkruen apabila hasilnya sesuai dengan pengalaman
b.
Validitas prediksi
Menunjukkan
pada hubungan antara tes skor yang diperoleh peserta tes dengan keadaan yang
akan terjadi di waktu yang akan datang. Sebuah tes dikatakan memiliki validitas
prediksi apabila mempunyai kemampuan untuk memprediksikan apa yang akan terjadi
dimasa yang akan datang.
3. Validitas
konstruk(construct validity)
alat
ukur dikatakan memiliki validitas konstruk apabila soal-soal yang ada mengukur
setiap aspek berpikir seperti yang di uraikan dalam standar kompetensi,
kompetensi dasar, dan indikator dalam kurikulum.
Sedangkan reliabel berhubungan dengan
kemampuan alat ukur untuk melakukan pengukuran secara cermat. Alat ukur yang
reliabel akan menghasilkan ukuran yang sebenarnya. Reliabilitas akan dicapai
apabila mengukur obyek yang sama berulang kali dengan instrumen yang sama dan mendapatkan keajegan hasil.
Ada banyak metode yang sebenarnya dapat
digunakan untuk menguji reliabilitas. Metode yang digunakan untuk menguji
reliabilitas secara garis besar dikelompokkan menjadi dua yaitu:
1.
Reliabel sebagai
stabilitas eksternal.
Dinyatakan
reliabel apabila beberapa hasil pengukuran menggunakan tes menunjukkan adanya
stabilitas. Untuk memperoleh hasil reliabel yang merupakan stabilitas eksternal
dapat menggunakan metode tes ulang dan metode paralel.
2.
Reliabel sebagai
konsistensi internal
PENUTUP
Alhamdulillahirabbil
‘alamiin, demikian tugas portofolio ini telah selesai saya buat. Tentu dalam pembuatan
tugas portofolio ini masih banyak kekurangan namun begitu harap maklum sebab
saya sendiri baru dalam tahap belajar dan ini adalah tugas portofolio pertama
saya sepanjang menempuh pendidikan. Belajar dari pengalaman, tugas ini membuat
saya termotivasi untuk belajar lebih giat lagi dan belajar menyenangi hal yang
sesungguhnya kurang saya sukai. SEKIAN DAN TERIMA KASIH.
DAFTAR
PUSTAKA
Supranata,
sumarna, Analisis, validitas,
reliabilitas dan interpretasi hasil tes, Bandung: PT Remaja rosdakarya,
2005
Suryabrata,
sumadi, Pengembangan tes hasil hasil
belajar,
Arikunto, Dasar-dasar evaluasi pembelajaran, Jakarta: Bumi
aksara, 2005
Slameto,
Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi
aksara, 2005
TIME
SCHEDHULE
NO
|
HARI/
TANGGAL
|
TEMA/
MATERI
|
KETERANGAN
|
|
1.
|
|
Konsep
Evaluasi, Pengukuran dan Penilaian
|
|
|
2.
|
|
Tujuan
dan Fungsi Evaluasi Pembelajaran
|
|
|
3.
|
|
Jenis-jenis
Instrumen Evaluasi Pembelajaran
|
|
|
4.
|
|
Penulisan
Soal/ Instrumen Evaluasi Pembelajaran
|
|
|
5.
|
|
Validitas
dan Reliabilitas
|
|
|
6.
|
|
Menuliskan
Kata Kerja Operasiona Ranah Kognitif, Afektif dan Psikomotorik
|
|
|
7.
|
|
Makalah/
Tugas Kelompok
|
|
|
8.
|
|
Menyusun/
mencari kisi-kisi soal untuk MI
|
|
|
9.
|
|
Menyusun/
mencari soal sesuai dengan kisi-kisi yang telah di susun sebelumnya
|
|
|
10.
|
|
Menganalisis
contoh data hasil uji coba soal
|
|
|
Bentuk Soal Pilihan
Ganda
1.
Siapakah nabi
yang pertama…
a. Adam
b. Idris
c. Nuh
d. Ibrahim
2.
Berapakah jumlah
nabi dan rasul yang wajib diketahui…
a. 23
b. 24
c. 25
d. 26
3.
Siapakah raja
yang memetrintah ketika nabi musa as diutus…
a. Namrud
b. Fir’aun
c. Firan
d. Abrahah
4.
Di kota manakaah
nabi Muhammad saw dilahirkan…
a. Madinah
b. Baghdad
c. Yerusalem
d. Makkah
5.
Berikut ini yang
termasuk sifat wajib bagi rasul yaitu, kecuali…
a. Khianat
b. Tabligh
c. Amanah
d. Fatonah
6.
Lawan kata dari
sifat amanah yaitu…
a. Khidib
b. Jahl
c. Munafik
d. Khianat
7.
Kitab zabur
adalah kitab yang diturunkan kepada nabi…
a. Musa
b. Daud
c. Isa
d. Muhammad
8.
Apakah hukum
beriman kepada kitab – kitab Allah…
a. Haram
b. Makruh
c. Wajib
d. Sunah
9.
Menghormati
seseorang ketika bertemu dengan…
a. Mengucapkan
salam
b. Mencaci
maki
c. Memalingkan
wajah
d. Mengejek
10.
Apakah hukum
menjawab salam orang islam…
a. Sunah
b. Makruh
c. Haram
d. Wajib
Kunci jawaban soal 1 – 10 yaitu ( a, c, b, d, a, d,
b, c, a, d )
DAFTAR
PUSTAKA
Supranata,
sumarna, Analisis, validitas,
reliabilitas dan interpretasi hasil tes, Bandung: PT Remaja rosdakarya,
2005
Suryabrata,
sumadi, Pengembangan tes hasil hasil
belajar,
Arikunto, Dasar-dasar evaluasi pembelajaran, Jakarta: Bumi
aksara, 2005
Slameto,
Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi
aksara, 2005
Tidak ada komentar:
Posting Komentar